Budidaya gurami secara umum dapat dirangkum dalam 3 kelompok (3 segmen) besar, masing-masing segmen tersebut, memiliki tata niaga dan pangsa pasar yang sudah berlangsung cukup lama, dan sudah mempunyai kesepakatan tidak tertulis antar pelaku pasarnya.
Berikut adalah ke 3 segmen tersebut:
A. Pembibitan/Pembenihan;
Pembibitan yang dimaksud adalah pemeliharaan induk gurami (jantan dan betina) yang diharapkan menghasilkan telur, kemudian ditetaskan menjadi larva. Segmen ini dapat dipilih oleh pembudidaya, sebagai salah satu segmen usaha budidaya gurami, karena telur dan larva gurami sudah memiliki nilai ekonomis yang cukup baik. Pembudidaya yang memiliki 10 "paket" gurami induk atau lebih (1 paket terdiri atas 2-3 ekor betina dengan 1 ekor jantan - istilah yang sering digunakan oleh pembudidaya gurami), dapat berharap setiap bulan memanen ribuan butir telur gurami. Secara praktik, tidak selalu sama jumlah telur yang diproduksi / dihasilkan setiap paket indukan, karena sangat berkaitan dengan cuaca dan penanganan indukan. Saat musim kemarau lebih sering terjadi pemijahan (bertelur), sehingga jumlah telur yang didapat bisa lebih banyak, dan tentu saja dengan semakin baik penanganan akan semakin baik pula hasilnya. Jenis, Usia, dan Kualitas Indukan, Kolam, Air, Pakan, akan sangat menentukan produksi telur. Untuk informasi lebih mendalam tentang budidaya pada segmen ini, silahkan membaca pada situs lain yang mengkhususkan pada budidaya dimaksud, antara lain pada situs berikut ini: Persiapan Pemijahan Gurami, Pembenihan Ikan Gurami, dll, atau referensi lain berupa buku dan pustaka lainnya.
B. Pendederan;
Pendederan dimulai dari "Telur - Larva - Beras/Gabah - Kuku - Jempol - Korek - Super - Tapak Tangan", istilah ukuran tersebut yang umum digunakan oleh pembudidaya gurami, ada beberapa sebutan yang berbeda antar wilayah "Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur". Perbedaan tersebut antara lain sebutan pada ukuran, yakni "Biji Oyong, Kwaci, Kuku Jempol, Silet, Gas, Jinggo, Ngramo", dll. Pada setiap ukuran di masing-masing wilayah, sudah memiliki nilai ekonomis, yang bisa didapat oleh pembudidaya, atau dengan kata lain pada setiap ukuran tersebut, sudah ada patokan harga, dan sudah ada tata niaga yang berlangsung. Seorang pembudidaya gurami, dapat melakukan pembudidayaan dari "Pembenihan (Telur)" sampai dengan "Ikan Konsumsi", Namun demikian, lebih banyak pembudidaya memilih spektrum usaha yang lebih sempit, yakni pada usaha pendederan saja, dengan tujuan agar lebih fokus, dan perputaran uang akan lebih cepat.
"Cinta Gurami" fokus pada menyediakan Telur Gurami, dan Bibit/benih Gurami berbagai ukuran (ukuran "beras/gabah" sampai dengan ukuran "telapak tangan", atau sekitar 5 gram hingga 125 gram/ekor), untuk memasok pembudidaya pembesaran gurami disekitar JABODETABEK, juga luar daerah. yakni melayani pembudidaya pembesaran dari Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan pengiriman memalui Cargo. "Cinta Gurame" juga membantu menyediakan Induk Gurame berkualitas dan pilihan. Adapun harga masing-masing, tersedia pada tabel berikut.
Acuan ukuran yang digunakan pada tata niaga bibit/benih gurami yang umum digunakan diwilayah JABODETABEK, dapat dilihat pada tabel berikut. Acuan ini mungkin saja berlaku di wilayah lain, namun tidak tertutup kemungkinan ukuran tersebut tidak berlaku pada wilayah diluar JABODETABEK.
Sumber: Family 6 Farm - Kota Depok, dan Kelompok Tani Ciseeng - Bogor |
Budidaya pendederan secara teknis akan dibahas pada artikel lainnya, silahkan pilih artikel di halaman ini
C. Pembesaran,
Segmen ini merupakan segmen akhir dalam budidaya gurami, karena hasil pembudidaya berupa Ikan Konsumsi yang dijual ke pasar, restaurant, super market, dlsb. Ukuran gurami pada segmen ini antara 400 gram hingga 1 kg per ekor. Pada umumnya pembudidaya mengambil bibit dari pendeder dengan ukuran telapak tangan, sekitar 125 gram/ekor, langkah tersebut dilakukan dengan tujuan agar waktu budidaya tidak terlalu lama, dengan perkiraan 3 - 4 bulan sudah dapat dipanen dengan ukuran 0,5 kg - 0,7 kg/ekor.
Budidaya pembesaran secara teknis dapat dibaca pada situs yang menjelaskan lebih detail, antara lain: Budidaya Gurami di Kolam Terpal, Budidaya Ikan Gurame, dlsb
0 komentar:
Posting Komentar